Berbagi Tulisan Berbagi Manfaat

Senin, 22 September 2014

SIAPA YANG MENULIS, ADALAH PENULIS

08.47 Posted by Ibu Ibu Doyan Nulis Solo Raya No comments

Oleh : Yuni Astuti

sumber : pixabay.com
Setiap orang mempunyai kemampuan untuk menulis. Apapun yang ada dalam hidup kita, yang kita lewati dan rasakan, semua bisa menjadi ide kita dalam menulis. Menulis adalah pekerjaan hati, dimana tulisan yang kita buat tentunya akan memasukkan emosi termasuk suasana hati dalam mencurahkannya.

Rabu, 17 September 2014

Berkhayal-kah punya buku? Tidak!

08.06 Posted by Ibu Ibu Doyan Nulis Solo Raya No comments
Oleh : Candra Nila Murti Dewojati



Beberapa teman bertanya pada saya, kiat apakah yang bisa membuat saya produktif menulis, dan menjadikannya buku. Saya sebenarnya tidak bisa langsung menjawabnya. Bukannya mengapa, secara pasti saya kurang tahu mengapa tiba-tiba bisa menjadi penulis dan punya beberapa buku solo yang kesemuanya diterbitkan oleh penerbit mayor. Namun setelah saya pikir-pikir, ada beberapa kiat mudah jika Anda ingin punya buku.

  1. Niat. Ya, niat akan menghantarkan Anda untuk melakukan apa saja, selama dipelihara dan dieksekusi. Selalu gerakan tangan untuk menulis, setiap hari dan setiap waktu, dan jangan hanya ‘moody’ saja . Jadikan menulis itu gaya hidup. Ada event kecil-kecil menulis seperti menulis antologi, lomba puisi, lomba menulis blog, menulis cerpen, bahkan menulis kolom kecil-kecilan di suatu media adalah suatu sarana pembuktian jika Anda sudah eksekusi niat itu. Soal dimuat, menang, diterima atau tidak tulisan Anda itu adalah nomor sekian. Biarlah itu semua jadi ajang latihan menulis agar Anda semakin terampil menulis.
  2. Jadi penulis Otodidak atau Ikut Pelatihan? Keduanya ternyata tidak masalah. Penerbit sama sekali tidak mempertanyakan kemampuan menulis Anda didapat dari mana. Jika sudah punya ‘sentuhan’ dan gaya penulisan yang berbeda, khas dan bermakna tinggi, maka jangan sia-siakan talenta yang diberikan Tuhan itu. Teruslah asah kemampuan menulis Anda dengan cara menjadi ‘pencuri’---yakni mencuri ilmu penulisan dari mana saja, jika Anda memutuskan menjadi otodidak, atau jika memutuskan ikut pelatihan menulis, ikutlah pelatihan yang sudah kredibel, atau  ada masa depannya sekalian.
  3. Cari Genre Anda, jika belum ketahuan. Untuk pemula, fokuslah satu atau dua genre saja. Jika belum ketahuan arah genre Anda, cobalah explorasi semua minat, dan cari yang paling dikuasai. Semakin focus, semakin baik cara penulisan Anda. Tulislah sesuatu yang Anda sukai, dan niatkan untuk menyelesaikan dalam waktu tertentu. Meski tidak ber-deadline, Anda harus punya target penulisan, atau niat menyelesaikan tulisan, jika tidak, maka Anda hanya berkhayal untuk mempunyai buku.
  4. Belajar membuat outline yang baik. Jangan salah, jika outline belum diterima pihak penerbit, maka Anda bisa membuat naskah jadi dan tawarkan pada penerbit lain dengan tampilan yang menarik dari outline tertolak tadi. Jangan putus asa, jika belum mencoba puluhan kali menawarkan naskah Anda, maka itu belumlah dikatakan afdol sebagai ‘pejuang’ penembus penerbit.
  5. Jika Anda menulis buku non fiksi, banyak-banyaklah membaca buku yang serupa, dan ini nantinya akan dipergunakan untuk referensi, sekaligus mencermati hal-hal menarik dan menjual untuk diangkat sebagai buku. Begitu pula jika Anda penulis  fiksi, jangan jadi novelis yang biasa-biasa saja. Cari ciri khas, agar naskah Anda dilirik pihak penerbit. 
  6. Pemilihan judul naskah sangat penting diperhatikan. Bisa jadi, isi naskah biasa-biasa saja, namun menjadi ‘laku’, setelah membaca judul buku. Perlu kreativitas lebih, dalam hal ini. Banyak konsultasi pada teman penulis lain, editor maupun pihak penerbit. Namun demikian hindari judul yang bombastis, menyesatkan dan mengandung unsur penipuan.
  7. Bila menulis naskah sendirian (secara Solo), dirasa belum ‘berani’, gandenglah teman penulis untuk tandem menulis buku, hal ini akan lebih ringan, apalagi teman penulis yang sudah menerbitkan buku.
  8. Jika naskah Anda berulang kali tertolak, cobalah berpikir menerbitkan secara indie. Sekarang banyak penerbit yang menawarkan cara ini. Percayalah, anggap hal ini sebagai pintu awal untuk merasakan aura ‘memiliki buku sendiri’. Dan aura seperti ini memang membutuhkan biaya yang mungkin tidak sedikit, tapi merupakan pengalaman yang sangat berharga. “Tinggalkan jejak pada anak-cucu—buku”, tentu bukan sekedar khayalan.
  9. Percantik riwayat penulisan Anda. Untuk penulis pemula, semua prestasi bidang penulisan mulai sejak zaman dahulu kala sampai sekarang (walau kecil-kecilan) tampilkanlah, karena itu ajang promosi diri Anda ke penerbit. Jika Buku Anda sudah banyak, maka buku-buku yang penting sajalah yang ditulis.
  10. Terakhir, ikutlah komunitas penulisan. Dengan satu komunitas yang punya minat, bakat, dan tujuan yang sama, kegiatan Anda akan menjadi menyenangkan. Perbaiki attitude, ramah dengan penulis lainnya, maka semua jalan akan terbuka lebar.

Selamat menulis dan menerbitkan buku. Yakinlah, tulisan yang baik, naskah yang mumpuni selalu akan menemukan jodoh penerbit yang baik pula.

Sabtu, 13 September 2014

Ety Handayaningsih S

21.57 Posted by Ibu Ibu Doyan Nulis Solo Raya , , No comments



Diriku terlahir 35 tahun yang lalu, tepatnya pada 12 januari 1979. Orangtua memberiku sebuah nama Ety Handayaningsih Sutrisno. Di dunia maya aku lebih dikenal sebagai Ety Abdoel. Melakukan sesuatu yang disenangi memang seperti candu, ingin lagi, lagi dan lagi. Begitulah yang aku rasakan ketika menulis. Rasa jenuh dan lelah tak mampu menghalangi kebiasaan menulisku.

Berawal dari sebuah blog pribadi, akupun menuangkan buah pikiran. Duniaku sebagai seorang Ibu menjadi sumber inspirasi tulisan-tulisanku. Sudah ratusan tulisan kuabadikan di blog pribadi. Sesekali aku menerima job review atau mengirim tulisan ke media cetak, kadang aku mengikuti lomba blog. Selain uji nyali, mengikuti lomba blog merangsang kreatifitasku dalam mengolah kata.

Bisa menulis buku adalah impianku. Apalagi jika buku yang kutulis memberi manfaat bagi banyak orang. Bergabung dengan IIDN Solo adalah upaya menjaga harapan, menulis buku. Jika ingin membaca tulisan-tulisanku, silahkan berkunjung ke http://etyabdoel.com

Kamis, 11 September 2014

Yuni Astuti

21.48 Posted by Ibu Ibu Doyan Nulis Solo Raya , No comments


Hobi menulis telah kutekuni sejak lama. Aku suka sekali menulis diary. Ketika aku menjadi seorang Ibu, hobi ini tak kutinggalkan. Bahkan, aku rajin menulis segala sesuatu tentang anakku di sebuah diary. Cerita tentang kelahirannya, kelucuannya, dan semua yang dialami anakku. Kelak, ketika ia menikah, diary itu akan kupersembahkan sebagai hadiah perkawinannya.

Oh ya, namaku Yuni Astuti, dilahirkan di Kota Solo, 21 Juni 1971. Saat ini aku bekerja di RS. PKU Karanganyar sebagai Sekertaris. Tiap hari harus bolak-balik Solo-Karanganyar tak lantas membuatku kehilangan waktu untuk menulis. Semangatku untuk menulis semakin menyala setelah bergabung dengan IIDN Solo.

Bagiku IIDN Solo adalah keluarga baruku. Bersamanya menulis tak sekedar hobi namun telah menjadi kebutuhanku. Alhamdulilah, 2 buku antologiku telah terbit. Kini impianku adalah bisa menerbitkan buku solo dan menjadi best seller. Memiliki perpustakaan yang bisa dikunjungi oleh siapa saja dengan tempat yang nyaman dan representatif adalah obsesi lainnya. Aku ingin perpustakaan ini bisa sebagai sarana rekreasi dan edukasi.

Jika ingin melihat lebih jauh tentang diriku, silahkan berkunjung ke blog pribadiku http://buynajib.blogspot.com

Astutiana Mudjono

04.42 Posted by Ibu Ibu Doyan Nulis Solo Raya , No comments

Diantara anggota IIDN Solo, akulah anggota paling tua. Lahir di Semarang, 6 April 1961. Astutiana Mudjono namaku, teman-teman di IIDN Solo kerap memanggilku Uti. Faktanya diriku memang telah menjadi seorang Nenek. Senang rasanya bisa bergabung dengan teman-teman yang memiliki passion yang sama.

Rabu, 10 September 2014

Candra Nila Murti Dewojati

21.42 Posted by Ibu Ibu Doyan Nulis Solo Raya , No comments

Lahir di kota gudeg, Yogyakarta pada 19 Juli 1971, adalah garis takdirku. Orangtuaku memberi sebuah nama yang panjang, Candra Nila Murti Dewojati. Oleh teman-teman, Aku biasa disapa Candra. Garis takdir pula yang membawaku bertemu dengan dunia kepenulisan.

Selasa, 02 September 2014

IIDN Solo, Wadah Ibu Hobi Nulis

15.26 Posted by Ibu Ibu Doyan Nulis Solo Raya , , , No comments
Anggota IIDN Solo

Orang bilang perempuan itu memiliki kemampuan multitasking. Setelah menjadi Ibu, kemampuan multitasking semakin terasah. Nggak percaya, ibu-ibu itu biasa nyambi-nyambi dalam menyelesaikan pekerjaan rumahtangga. Tak mengherankan pula, disela-sela kesibukkannya, para ibu di IIDN Solo masih bisa menyalurkan hobinya yaitu menulis.